Senin, 13 Oktober 2014

Cerita Inspirasi Sukses teman berkat Handphone


Abad 21 merupakan era telekomunikasi dimana alat telekomusikasi sangat di butuhkan semua orang tak terkecuali HP seluler dengan penggunaan alat telekomunikasi sudah pasti kebuhuhan akan pulsa sudah menjadi barang wajib, hampir semua masyarakat kalanga bawah & kalangan atas menggunakan fasilitas HP seluler  yang keberadaanya bergantung pada PULSA, dimana kita bisa mendapatkannya di Agen Pulsa, melihat peluang tersebut banyak orang yang mengeluti bisnis Agen Pulsa, dan bisnis Agen Pulsa Sudah menjamur dimana-mana...

Lalu sampai kapan kita akan tergantung trus pada Agen Pulsa    ????
pertanyaan saya adalah sukahkan HP anda menambah income buat ada ???

Jujur saya tidak menyangka kehidupan saya sekarang berubah total dari segi Finansial......!!!!!
Ternyata Biang keladinya adalah HP saya !!!!!!


itulah sepenggal kata-kata teman saya yang sekarang sukses dari modal HP saja...ya...modal sedikit namun hasilnya besar.

Mungkin akan lebih bijak jika kita simak cerita lengkapnya

ditulis oleh teman saya (founder www.modalhp.com)


Simak Cerita saya, Maka anda akan segera Mempercayainya, karna saya yakin ANDA pun BISA mendapatkan apa yang saya DAPATKAN Percayalah ini Terlalu Mudah Untuk Anda....!!!!!

Sekitar 2 tahun yang lalu saya bekerja di salah satu perusahaan d jogja, dengan Gaji 500rb perbulan, (150rb Untuk bayar kos, 300rb untuk cicilan Motor) tinggal sisa 50rb utuk makan 1 bulan. dari situlah saya selalu mencari sebuah peluang usaha, karna saya PUNYA IMPIAN !! ingin memiliki sebuah usaha yang BERSYSTEM. sampai akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka sebuah usaha computer di salah satu mall d jogja dengan modal pinjaman bank, 1 setengah tahun saya jalankan teryata bukan hasil yang di dapat...justru HUTANG puluhan JUTA.... !!!!YA.... itu FAKTA !! Allhamdulilah masa-masa sulit saya jalani, tanpa berhenti mencari informasi Peluang Usaha, cape, jenuh, bingung, STRES, Campur aduk, ya proses itu saya jalani. 

Setiap hari saya berdoa, seandainya ada usaha yang MODALNYA kecil HASIL BESAR, dan produknya BANYAK di CARI ORANG, Resikonya sangat-sangat kecil... dan saya yakin doa anda pasti sama dengan saya. dari pemikiran itu, temen saya memberikan informasi untuk mencari peluang di internet tentang AGEN PULSA dari situ saya mulai mempelajari, dan saya bisa bertemu langsung dengan Bpk Chrisianto, kemudian saya di jelaskan cara kerjanya, dari penjelasan itu saya masih belum paham, saya hanya mengambil kesimpulan bahwa
dengan cara saya membeli CHIP PENGHEMAT PULSA Secara otomatis memprogram HP saya menjadi Agen pulsa, maka saya dapat menikmati kemudahan

"Mengisi pulsa - lewat HP pribadi dan orang lain" PLUS mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari menjual "Program KEAGENAN Pulsa" tanpa saya sadari teryata saya sudah menjalankan usaha yang BERSYSTEM !!! dan mendapatkan PENGHASILAN secara terus menerus, tanpa sekali PUTUS !!!

Nah!.. bagaimana caranya?

Coba saya jelaskan selama anda masih menikmati penjelasan saya..

Saya bekerjasama dengan sebuah perusahaan GROSIR PULSA (biasanya perusahaan macam ini tempat kulakan para pemilik konter).

Tapi uniknya...

"PT. Duta Network Indonesia" tidak menjual pulsanya ke konter atau agen pada umumnya, melainkan langsung di jual untuk konsumen. Dan yang lebih menarik lagi..

Perusahaan ini juga memberi kesempatan pada kita (selaku konsumen) untuk mempromosikan programnya (mengisi pulsa lewat HP pribadi dengan harga lebih murah). Dari sinilah saya mendapatkan keuntungan yang sangat besar yang merubah hidup saya...

WOW! Hari itu saya langsung berfikir seperti dapat HARTA KARUN, coba bayangkan.. selama ini saya beli pulsa dengan harga konsumen.. sekarang dengan harga GROSIR yang lebih murah..

"sebuah peluang wirausaha yang sangat menarik"

Saya langsung coba..

Saya tanya pada semua orang (keluarga, saudara jauh, teman-teman kerja, teman kuliah.. dll) pokoknya semua orang dengan pertanyaan sederhana:

- Enak mana isi pulsa lewat hp sendiri atau lewat konter?

Mereka jawab "Enak HP sendiri dong.."

- Enak mana dapet harga murah atau mahal?

Mereka jawab "Gila kamu.. jelas enak yang murah lah.."

Sejak itu orang berbondong-bondong memakai program ini untuk mendapatkan "Pulsa Murah" dan tentunya.. Keuntungan dari mempromosikanya pada para kerabatnya..

ALLHAMDULILAH doa saya terjawab !!! Usaha MODALNYA kecil Hanya SEKALI. HASIL BESAR, dan produknya BANYAK di CARI ORANG, Bahkan Resikonya tidak ada sama SEKALI !!!!!!!.
 
Dari Modal HandPhone Allhamdulilah saya bisa membeli mobil dari usaha ini, dan secara Finansial kehidupan saya berubah total !!!!!!

Tentunya anda ingin segera tahu tentang bagaimana perusahaan ini membagikan keuntungan pada konsumenya seperti saya, teman-teman, saudara dan relasi saya.. bahkan ANDA juga!!!!!


Jika anda tertarik dengan cerita SUKSES teman saya. LTS JOIN WITH US!!!
info lebih lanjut 
CP 085647351038/ BBM 79EA2B6A


Menjadi Guru yang Dicintai Siswa


Guru terlebih dahulu harus mencintai siswanya dengan memunculkan segala yang disuka siswa.
Mengharap seseorang mencintai kita tentu tidaklah mudah. Namun, tentu saja bukan hal yang mustahil, apalagi jika kita telah banyak tahu tentang orang tersebut. Jika keinginan untuk dicinta tersebut berhasil, maka rasa senang tak terhingga pada diri kita. Cinta sejati, itulah cinta yang diharapkan. Bukan cinta buta yang sering membuat kita tidak terkontrol dan rela melakukan apa saja. Cinta sebenarnya anugerah dari-Nya yang tentu saja harus diusahakan kehadirannya dan dijaga kelestariannya. Melakukan apa yang disenangi dari yang diharapkan cintanya tersebut tentu suatu yang harus dilakukan. Seperti halnya guru yang mengharap cinta siswanya, haruslah mengusahakan segala yang disukai oleh siswanya itu.

Apa yang disukai siswa?

Dimana ada gula di situ ada semut. Demikian pepatah yang lazim untuk mengungkap kedekatan antara satu dengan yang lainnya. Apakah sesuai jika dikatakan: dimana ada guru di situ ada siswa? Jika kalimat tersebut untuk menyatakan yang terlihat kasat mata, bahwa interaksi belajar mengajar terjadi dengan keberadaan guru dengan siswa, maka hal tersebut benar. Namun, jika yang diharapkan seperti arti pepatah tadi, maka harus lebih diteliti lebih mendalam lagi. Semut akan mendekati dan mengerumuni gula karena mereka (semut) sangat suka mengonsumsi gula. Semut dengan rela dan ikhlas bahkan senang menyatu dengan gula. Semut akan merasa rugi jika gula ada disekitarnya tapi mereka tidak mendekatinya. Semut akan selalu merindukan gula.

Seringkali proses pembelajaran yang berlangsung yang menampilkan interaksi antara guru dan siswa, diselimuti keterpaksaan. Masing-masing hanya menjalankan fungsinya, tanpa ada rasa saling membutuhkan. Sering, bukan rasa senang yang ada dengan pertemuan guru siswa tapi malah perasaan jenuh dan membosankan. Tentu, tujuan dari berlangsungnya proses pembelajaran tidak akan tercapai jika kondisi tersebut senantiasa terjadi. Seperti halnya gula dengan rasa manisnya sehingga menarik semut untuk mengerumuninya, maka guru haruslah memahami apa yang disukai siswa sehingga siswa memunyai alasan untuk mencintai gurunya.

Hubungan antara guru dengan siswa adalah hubungan yang tidak sederajat. Artinya harus ada yang melakukan pengondisian sehingga hubungan harmonis dapat tercipta. Tentu dalam hal ini, guru merupakan factor penentu menciptakan hubungannya dengan siswa menjadi berhasilguna. Guru sejatinya mengondisikan dirinya sesuai apa yang diharapkan siswa ada pada gurunya. Sebagai guru, tentu telah memahami apa saja yang menjadi kesukaan siswa. Itulah yang harus dimunculkan dan biasakan ada pada saat interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Hampir semua siswa akan menyukai gurunya yang pintar dan beretika. Humoris tentu tak kalah pentingnya harus dimiliki guru sebagai hal yang juga disukai siswa. Kepedulian dan kasih sayang akan membuat siswa “kelimpungan” kepada gurunya itu. Serius dan tegas juga sekali-kali disukai siswa ada pula pada kepribadian gurunya. Sepatutnya, kesemua yang disukai siswa tersebut ada pada diri guru dengan tanpa hal yang dibuat-buat tetapi merupakan kepribadian yang melekat. Tapi, jika beberapa hal yang tak mungkin menjadi kepribadian guru, maka tentu saja dapat “dipaksakan” untuk dimunculkan. Jika seorang guru yang serius, sering sulit untuk humoris. Pada titik inilah, “perjuangan” untuk dicinta oleh siswa harus “dikobarkan”.

Menggapai Cinta Siswa yang Sejati

Cinta yang dimaksud tentu bukan cinta dengan lawan jenis, tetapi kecintaan antara pendidik dengan peserta didik. Jika seorang guru telah memunculkan apa yang disukai oleh siswa, maka kecintaan yang diharapkan dari siswanya akan hadir. Guru akan senang tatkala siswa menunggunya dengan keceriaan saat proses pembelajaran akan berlangsung. Guru akan gembira manakala siswa menantinya dan menanyakan alasan ketidakhadirannya. Guru akan optimis disaat kelas menjadi hidup dari keaktifan siswa mengikuti pembelajaran. Kesemua itu merupakan penjelmaan cinta siswa kepada gurunya.

Sangat disayangkan jika ada guru yang justru tak ingin dicinta oleh siswa. Bukan dari mulut lontaran ketidaksukaannya dengan cinta siswa, namun dari sikap dan prilaku guru tersebut. Guru yang hanya berkutat pada kondisi sekadar menjalankan tugasnya saja. Guru yang merasa cukup dengan kompetensinya yang tanpa perkembangan sejak awal menjadi guru. Guru yang tidak berusaha menciptakan suasana kelas yang hidup, bahkan memelihara kelas yang kaku dan “angker”. Guru yang hanya selalu ingin dimengerti dan dituruti oleh siswa. Guru yang merasa profesinya sebagai guru adalah untuk kepentingannya sendiri, bukan untuk kepentingan siswa. Semuanya itu merupakan sikap dan prilaku guru yang tak mengharap cinta siswa.

Cinta siswa yang sejati kepada gurunya, bukanlah berwujud ketegangan dan kekakuan dalam menerima pelajaran. Bukan pula senyum merekah saat bertemu guru dan tatkala guru telah berlalu berubah menjadi celoteh. Oleh karena itu, guru terlebih dahulu harus mencintai siswanya dengan memunculkan segala yang disuka siswa. Cinta siswa yang sejati kepada guru, akan mengalirkan apa yang guru harapkan kepada siswa, dapat terwujud. Keikhlasan dan kerinduan siswa menerima pendidikan dan pengajaran dari guru akan berwujud keberhasilan siswa sebagai harapan semua guru. Oleh karena itu, menjadi sangat penting menggapai kondisi dimana guru yang dicinta oleh siswa. Cinta sejati siswa akan terus dibawanya meskipun interaksi dalam proses pembelajaran dengan gurunya tidak terjadi lagi. SEKIAN.

*) Ditulis oleh MUH. SYUKUR SALMAN, Guru SD Negeri 71 Parepare 

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2014/10/menjadi-guru-yang-dicintai-siswa.html#ixzz3G2P7rcos

Selasa, 07 Oktober 2014

Fakta Lucu 4 Umpatan di Indonesia

Umpatan. Yah kita mungkin terbiasa mendengar orang-orang disekitar kita, atau mungkin juga diri kita sendiri, mengatakannya setiap hari. Berbagai macam kata umpatan, yang terpengaruh oleh beraneka ragamnya kebudayaan di Indonesia, digunakan untuk mengungkapkan kondisi hati yang tengah marah atau jengkel. Meski awalnya terkesan kasar, umpatan kini seolah telah menjadi bumbu tersendiri dalam percakapan rakyat Indonesia. Dan ternyata, beberapa kata umpatan di Indonesia memiliki sejarah yang cukup lucu.

4 Fakta Lucu Sejarah Umpatan Di Indonesia

1. Bajingan

Umpatan ini memang belum masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), namun bisa jadi ini adalah kata umpatan yang paling terkenal di Indonesia. Kata ini sering digunakan untuk merujuk pada seseorang yang memiliki sifat yang buruk atau jahat. Tapi pernahkah Anda menyangka bahwa kata bajingan sebenarnya merujuk pada sebuah kata dalam bahasa Jawa, yang berarti pengendara gerobak sapi?

Diperkirakan istilah ini pertama kali muncul di Banyumas pada sekitar tahun 1940-an. Di daerah tersebut pada saat itu belum banya sarana transportasi yang tersedia. Hal ini menyebabkan masyarakat kemudian menjadikan gerobak sapi sebagai sarana transportasi utama untuk berpergian, mengangkut barang dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Sayangnya, kedatangan gerobak sapi yang dikendarai oleh bajingan ini tidak bisa diprediksi. Terkadang pagi, siang, sore, bahkan hingga malam hari. Karena sulitnya menemukan gerobak sapi ini, kemudian banyak masyarakat yang mengeluh kepada sang pengendaranya. "Bajingan suwe temen tekane, nandi wae (Bajingan lama sekali datangnya, kemana saja..!!". Dari situ kemudian istilah bajingan yang awalnya berarti pengendara gerobak sapi mengalami pergeseran makna sebagai umpatan.

2. Sontoloyo

Sontoloyo dalam KBBI diartikan sebagai konyol, tidak beres dan bodoh. Namun sebenarnya sontoloyo adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang berarti seseorang yang berprofesi sebagai pengembala bebek. Para pengembala bebek ini biasanya memakai caping (topi khas petani) dan berdiri di belakang barisan bebek sambil membawa sebuah tongkat panjang. Diujung tongkat tersebut biasanya diberi rumbai untuk membantu mereka mengatur bebek yang digembalanya.

Setiap harinya seorang sontoloyo harus menggembalakan bebek-bebek tersebut untuk mencari makan hingga ketempat-tempat yang cukup jauh. Saat menggiring bebek tersebut, tidak jarang seorang sontoloyo melakukan keteledoran sehingga bebek yang mereka giring merusak tanaman milik warga atau masuk keperkarangan warga. Akibatnya sontoloyo yang teledor ini sering dimarahi oleh warga dan dari sinilah diperkirakan kata sontoloyo mengalami pergeseran makna menjadi umpatan.

3. Bangsat

Kata bangsat sendiri dalam KBBI diartikan sebagai kutu busuk, kepinding, atau dalam bahasa Jawa disebut tinggi. Hewan ini umumnya senang tinggal dirumah-rumah, terutama disekitar tempat tidur. Mereka akan tinggal dan bertelur di lipatan-lipatan tempat tidur, bantal serta tempat-tempat lain yang tersembunyi. Hewan ini terkenal suka meminum darah dari manusia dan hewan-hewan berdarah panas.

Kutu busuk biasanya akan menggigit korbannya tanpa disadari di malam hari. Serangga yang beraroma tidak sedap dan sangat menyengat di hidung ini akan meninggalkan bekas gigitan berupa bentol-bentol yang terasa gatal pada kulit korbannya. Selain itu gigitan hewan ini juga mungkin mengakibatkan ruam-ruam, efek psikologis dan gejala alergi. Karena berbagai sifat menjengkelkannya tersebutlah kemudian kata bangsat digunakan untuk menggambarkan orang atau perbuatan yang menjengkelkan.

4. Bajigur

Bajigur sebenarnya merupakan salah satu minumann khas yang berasal dari daerah Jawa Barat. Namun kata bajigur ini juga akan memiliki makna yang lain di Yogyakarta. Di Yogyakarta kata bajigur banyak digunakan oleh masyarakat sebagai kata umpatan. Lantas mengapa kata ini menjadi umpatan di Yogyakarta? 

Sejauh ini memang tidak ada catatan resminya. Namu diperkirakan hal ini terjadi karena kebiasaan orang-orang Yogyakarta yang senang mengubah penyebutan sebuah kata umpatan sehingga terdengar lebih halus. Kata bajigur ini diperkirakan merupakan plesetan dari kata bajingan. Selain kata bajigur, masyarakat Yogyakarta juga sering menggunakan kata bajindal dan bajirut untuk menggantikan kata bajingan.

Sumber